Monday, September 26, 2011

Gadis Cantik dan Keripik Singkong

Waktu itu tepat pukul 09.00 pagi, bel pertanda istirahat sudah berbunyi. Teman-temanku berlari berhamburan keluar seolah tidak ada hari esok untuk istirahat. "Kasian mereka" pikirku. Aku memang sengaja tidak beranjak dari tempat dudukku, bukan karena aku tidak punya uang, tapi kebetulan pagi itu aku sedang tidak ingin membuang waktuku. Lebih baik mengerjakan PR untuk jam 10.00 pagi itu.

Tidak lama kemudian ada seorang gadis berparas ayu nan rupawan. Wajahnya penuh dengan binar-binar cahaya. rambutnya yang panjang sebahu itu mengibas kekiri dan kekanan, seperti wiper di kaca mobil. Dengan kemeja putih dengan rok abu-abu, ia memberi senyuman manis padaku. Sedikit 'GR' sebenarnya . Namun, gengsi itu mengalahkan senyumnya. Aku cuek bagai tembok yang tak bergeming diterpa angin sepoi-sepoi.

Aku pikir ia hanya lewat, tapi tentu saja itu bukan cerita yang menarik.  Ia tidak sekedar lewat. Ia duduk tepat dibangku sebelah kananku. Aku sedikit tersentak kaget, tapi dalam hati. Aku hanya diam. Gadis itu menatapku tajam, sambil menunggu aku memulai bicara. Terkesan serius aku seolah tak menyadari kehadirannya.

"hai, lagi apa?" katanya
"ha? kamu tanya aku?" jawabku
"iya. emang siapa lagi?"
"owh, lagi belajar." jawabku sok cuek.
"nih, buat kamu." ia menyodorkan sebungkus kecil keripik singkong di atas buku yang sedang kupandang. Dengan kisaran waktu seperlima belas detik aku melirik padanya. Ia masih tersenyum.

"buatku?" tanyaku.
"iya, siapa lagi coba?" jawabnya sambil mengernyitkan dahi. Aku pun menatap sekelilingku. memang tidak ada orang lain selain kami berdua.
 "ayolah." rengeknya. "aku ikhlas kog." 
"makasih, uda, kamu makan sendiri aja." jawabku pura-pura ga mau.
"udah, ga usah malu. nih aku bukain buat kamu deh." ia kembali menyodorkan keripik singkong yang tampaknya pedas itu tepat kearah mulutku.  Dengan kasih dan perhatian yang sangat tinggi dari tatapan matanya. Mau tak mau, aku pun melahapnya dengan penuh cinta juga.

"enak?" tanyanya penuh perhatian.
"emmm, iya." jawabku jujur tak berdaya.
"aku punya banyak lho di tas, kalo kamu mau."
"ha? banyak? buat apa?"
"yah, siapa lagi, buat kamu dunk." jawabnya manja.
"owh, iya ya?" 

Kebetulan, pikirku. Sebenarnya memang kondisi kontong memang lagi kempes hari itu, dan lagi aku belum menyelesaikan PR yang harus dikumpulkan dalam waktu kurang dari satu jam. Gadis cantik dan keripik singkongnya mengubah hari suramku saat itu. Namun, percakapan itu belum berakhir. Sebagian temanku sudah mulai masuk kembali ke kelas. Tentu saja mereka masuk dengan tatapan heran tak percaya.

"eh, uda mau masuk, aku masuk dulu yah." katanya sambil berdiri mulai melihat ke jendela.
"eh, oh iya, makasih ya." jawabku sedikit ragu, ah seandainya masih ada satu jam lagi jam istirahatnya.
"owh, iya ada yang kelupaan."
"apaan?"
"itu tadi keripiknya harganya seribu rupiah. Besok aja bayarnya, ga apa. lagian ne juga uda mau masuk kelas. nanti kalo mau pesen ma aku aja ya, di kelas sebelah. daaaa!!!" teriaknya sambil meninggalkan kelas ku.

"oh, iya, seribu ya?" jawabku sedikit kecewa, dan perasaan indah tadi tiba-tiba suram dengan penuh kepahitan. ALAS!

1 comment: