Thursday, April 14, 2011

Adakah Disana Kau Rindukan Aku ? ? ?

Barusan daku mendengar lagu dari Kerispatih, yang berjudul Mengenangmu. Membuat daku teringat seseorang yang sudah meninggal. Seorang yang pernah menjadi cerita di sisi lain kehidupanku.Ia seorang yang unik. Semasa SMA, daku sempat satu sekolah dengannya. Seorang senior di ekstrakurikuler kePramukaan di sekolah. Ia seorang dengan fisik sederhana, bertubuh kecil, kulit kuning langsat, dan rambut pendek yang khas. Secara umur dirinya memang lebih tua dariku, genap setahun, karena kami memang berulang-tahun di tanggal dan bulan yang sama. Dirinya adalah seorang kakak kelas di tempatku bersekolah.

Awal mula bertemu, adalah pertama kali daku masuk organisasi yang pada saat itu paling santai dan tak ribet. Cukup datang, latihan sebentar, ikutan lomba(kalo ada), trus nunggu kemah deh. Disana ia menggunakan pakaian pramuka lengkap dan rapi sedangkan daku hanya seragam berwarna krem-coklat tanpa embel-embel apapun. Karena seorang anggota regu baru, suasana masih canggung, terutama pada senior-senior yang berpakaian rapi. Di halaman depan ruang Pramuka, para senior bersenda gurau sambil bersih-bersih. Hanya daku yang tampak santai dan bingung mau ngapa-ngapain. Gadis itu datang dan memperkenalkan namanya dan mulai bertanya-tanya mengenai diriku dan alasanku ikut keanggotaan. Aku hanya menjawab seadanya.

Lama-kelamaan, kePramukaan menjadi bagian daku. Semula hanya ingin memenuhi kewajiban sekolah, daku malah bersemangat, bahkan antusias. Karena sudah mengenal semua orang, suasana semakin asik dan naluriku untuk memeriahkan suasana bangkit. Tanpa daku sadari, gadis itu tampak memberi perhatian lebih. Setiap jam istirahat dirinya selalu membawakan daku sebuah donat yang ditaburi coklat dan sebuah aqua cup, terkadang bersama beberapa permen. Daku tak pernah menganggap itu hal yang spesial.


Di sekolah dirinya menyebutku "Dewa Senyum". Daku tak begitu mengerti apa maksudnya. Suatu kali, daku bertanya apa maksudnya dia memanggilku seperti itu. Jawabnya, karena daku memberikan senyum buatnya dan anggota Pramuka, memang daku menjengkelkan katanya, tapi dirinya tak bisa menahan tawa saat daku mulai beraksi. Bahkan, pada saat mereka marah, mereka pun tak dapat menahan tawa. Di depanku, dirinya tak bisa serius, katanya. Tak ada kata JAIM.

Suatu hari, setelah beberapa lama daku aktif di keanggotaan gadis itu menelpon kerumahku. Dan itu menjadi kebiasaannya. Hari itu nada bicaranya berbeda, suaranya bergetar menandakan kegugupannya. Di telepon dia selalu memujiku dengan canda tawaku, sampai tak sengaja kudengar kata 'suka' darinya. Daku pura-pura tak mendengar, agar tak salah tangkap. Namun, dirinya tak pernah mengulangi kata itu lagi.

Itu adalah sebagian dari cerita tentang gadis itu. Masih terlalu banyak cerita tentangnya. Namun, sekarang dirinya sudah tiada. Dirinya telah meninggal karena kecelakaan tragis. Mungkinkah dirinya masih mencintaiku???? Daku tidak tau. Daku dan dirinya telah lama tak bersua, sampai pada akhirnya mendengar kabar dirinya telah tiada lebih dari satu tahun yang lalu.

Daku hanya bisa minta maaf atas hal di masa lalu yang tak dapat diselesaikan, semoga dirinya meninggal dalam damai. Dan tulisan ini hanya daku persembahkan untuk mengenangnya.070312

No comments:

Post a Comment