Ketika dian-dian mulai menampakkan sinar
Jua awan tertutup gulita, tidurkan Sang Surya
Adalah suara tapak-tapak kaki menghampiri
Dalam gelap mendekat kian kemari
Adakah matamu sayup pada temarammnya waktu?
Ataukah dinginnya angin memaksamu menutup pintu?
Bukan! jawabmu pada kejaran waktu.
Tidak! Marahmu pada terpaan udara pilu.
Dalam secarik kertas hitam kau lukiskan garis putih
Melalui air berwarna-warni juga kau tampilkan isi hati
Bahkan hitam tak urungkan niatmu
Melepaskan keluh pada sebuah harapan semu
Akupun tertunduk pada penyangga jiwa
Mendengar rintih dalam kegalauan malam
Berisikan abu dalam perjumpaan fana
Dan membuang dahaga yang ditelan guratan kelam
Hentikan langkah kecilmu yang kian menjauh
Temani aku hingga gelap tak lagi merangkulku.130311
Jua awan tertutup gulita, tidurkan Sang Surya
Adalah suara tapak-tapak kaki menghampiri
Dalam gelap mendekat kian kemari
Adakah matamu sayup pada temarammnya waktu?
Ataukah dinginnya angin memaksamu menutup pintu?
Bukan! jawabmu pada kejaran waktu.
Tidak! Marahmu pada terpaan udara pilu.
Dalam secarik kertas hitam kau lukiskan garis putih
Melalui air berwarna-warni juga kau tampilkan isi hati
Bahkan hitam tak urungkan niatmu
Melepaskan keluh pada sebuah harapan semu
Akupun tertunduk pada penyangga jiwa
Mendengar rintih dalam kegalauan malam
Berisikan abu dalam perjumpaan fana
Dan membuang dahaga yang ditelan guratan kelam
Hentikan langkah kecilmu yang kian menjauh
Temani aku hingga gelap tak lagi merangkulku.130311
No comments:
Post a Comment