Sunday, April 24, 2011

Terima Kasih

Suara dengung mesin itu menujukkan kegalauan. Pedih mendengar suara itu lebih lama, sampai udara pun jadi kelam akibat rengekan rongsok itu. Mungkin sudah sepantasnya benda itu dibuang saja, sudah tak layak, bahkan hanya merugikan saja pikirku. Benda itu sudah usang, bahkan hampir tak ada harapan lagi untuk diperbaiki. Buang saja.

Aku menariknya dengan sekuat tenaga dan peluh hanya untuk membuangnya. Aku lelah, bahkan benda ini masih saja merepotkanku disaat terakhirnya. Suara berat rengekan itu masih memekakkan telingaku. Udara hitam yang pekat masih kurasakan menusuk jantungku akibat asap penat kesakitan. Minyak-minyak hitam kepedihan pun mencoreng seluruh tubuhku, seperti getah lengket ditubuhku. Berat bebannya membuat tangan ku terluka penuh gores saat menariknya. Sudah cukup buang saja.

Seorang tua datang menghampiriku sambil tertawa geli. "Hahahaha. ada apa dengamu???direpotkan lagi oleh mesin usang itu??Kau ingin membuangnya?Sudah, berikan saja padaku, biar aku mengurusnya." katanya sombong. Aku dengan senang hati menyerahkan benda terkutuk itu padanya.

Tiga hari kemudian pak tua itu dengan gembira lewat di depan rumahku dengan sebuah mobil mewah dan suara mesin yang halus, tanpa asap sedikitpun. Seperti mobil impianku, harapku dalam hati. Kulihat detailnya dengan seksama, jelas itu bukan mobil sembarangan kataku, juga mesinnya pasti di desain untuk kemewahan tak terhingga. Pasti harganya selangit pikirku.

Dengan tersenyum kecil pak tua itu berkata padaku " Kau lihat mobilku???kau tidak mengenalinya kah??? itu mesin yang kau buang waktu itu. Di tangan yang tepat mesin rosok itu menjadi barang berharga bukan?! aku sudah menunggu lama agar kau menyerahkan semua itu padaku. Sudah cukup lama menunggumu minta bantuanku, tapi tampaknya kau bersikeras dengan dirimu sendiri. Kau tidak ingat aku hanya berada 2 inchi dari pagar rumahmu?! Sekarang ambillah, mobil itu milikmu."
240411

1 comment: